WeLLCome

SeLamat Datang di Web Hery Suhendra, SeLamat menikmati...


Selasa, 17 Agustus 2010

17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2010

TAHUN ini hari kemerdekaan kita, 17 Agustus 2010 jatuh di bulan puasa. Sama halnya ketika teks proklamasi dirumuskan di rumah Maeda (Laksamana Muda Angkatan Laut Jepang yang mengizinkan rumahnya dipakai sebagai tempat pertemuan para tokoh nasional untuk merumuskan naskah proklamasi yang akan dibacakan keesokan harinya, 17 Agustus 1945 yang sekarang menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jl.Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat), juga bertepatan dengan bulan puasa. Pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945 M bertepatan pada hari Jum'at tanggal 17 Ramadhan 1365 H atau 17 Agustus 2605 (tahun Jepang) pada pukul 10.00 WIB.. Sebagian dari kita juga sudah tahu (dan sebagian yang lain mungkin belum tahu), proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut bertepatan dengan bulan Ramadhan. Sebuah kebetulan yang patut disyukuri. Namun tahukah anda, momentum proklamasi itu ternyata jatuh pada hari Jum’at bertepatan dengan 17 Ramadhan! Sementara itu malam 17 Ramadhan bagi umat Islam dikenal sebagai Nuzulul Qur’an, yakni malam turunnya wahyu pertama Kitab Suci Al-Qur’an. Sebagai pengingat-ingat, pemerintah Indonesia dalam rangka memperingati momentum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus membangun masjid megah dengan nama Masjid Istiqlal, yang berarti kemerdekaan. Bahkan ada cerita bahwa tinggi menara Masjid Istiqlal sama dengan ayat dalam Al-Quran yang berkenaan dengan peristiwa Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan. Pesan penting apa yang dapat kita petik dengan momentum proklamasi 17 Agustus 1945 yang jatuh pada 17 Ramadhan tersebut? Sejatinya hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 tepat pada 17 Ramadhan memiliki nilai intrinsik yang harus dipahami sebagai sebuah peristiwa kebetulan. Namun, yang demikian itu harus juga diyakini sebagai hal yang sudah menjadi rencana Tuhan. Sebagai sebuah grand design-Nya. Sebagaimana kita ketahui wahyu pertama kepada Nabi SAW yang turun pada malam 17 Ramadhan tersebut yakni Surat (96) Al-‘Alaq ayat 1-5, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan. Yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu teramat Mulia. Yang mengajarkan dengan pena (baca tulis). Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Oleh karena itu, pesan penting secara tersirat dari momentum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang bertepatan dengan 17 Ramadhan atau peristiwa Nuzulul Qur’an di atas, yaitu agar bangsa Indonesia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar ia bisa mengejar ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju sebelumnya. Kata “bacalah” dari Surat 96 Al-Qur’an itu bisa kita tafsirkan sebagai perintah kepada manusia agar “membaca” segala sesuatu hal-hal dari yang tidak diketahui sebelumnya. Ia bisa ditafsirkan pula sebagai perintah agar manusia melakukan penelaahan terhadap setiap fenomena yang terjadi dan mengambil manfaat darinya demi kemaslahatan bersama. [Sumber: Disarikan dari berbagai sumber]

My Name..

What HERY SUHENDRA Means
H is for Honest

E is for Easy

R is for Refined

Y is for Young

S is for Sassy

U is for Unusual

H is for Honest

E is for Expressive

N is for Neat

D is for Dramatic

R is for Rich

A is for Ambitious